Eksistensi Santri Dalam Kehidupan Bermasyarakat

Pamekasan- Dalam rangka perayaan Milad yang ke-27, Ikatan Remaja Santri Dan Pemuda Proppo (IRSAP) mengadakan Pengajian Umum sekaligus penyantunan 27 anak yatim di daerah sekitar pada Rabu (26/4/23) bertempat di Dusun Jengleteh, Desa Campor, Proppo. Milad kali ini mengusung tema, “Eksistensi Santri Dalam Kehidupan Bermasyarakat.”

Sebagai bentuk dan rasa nasionalisme pada negara, sesudah pembukaan acara, semua hadirin berdiri hidmah mengiringi lagu kebangsaan Indonesia yang dipandu Taruna Bata-Bata.

Elman Duro, M.Pd selaku Ketua Umum IRSAP menyampaikan bahwa undangan acara menyebar sekitar 3.200 undangan yang tersebar di 27 Desa di seluruh Kecamatan Proppo. Menurut Dosen IAIN Madura ini, santri harus eksis, menjadi madu bukan menjadi candu di tengah-tengah masyarakat. Ia sangat menyanyangkan apabila label negatif selalu disematkan di pundak para santri. “Sungguh naif, apabila sinyal HP sibuk, jalanan ramai dan gaduh (bleyer) dihubungkan pada santri yang sedang liburan, padahal pesantren tidak demikian, mengajarkan tatakrama dan  hal-hal yang baik,” terangnya.

Sementara Bpk. Munafi’, S.Ag selaku Camat baru Proppo dalam sambutannya menyampaikan apresiasinya pada acara tersebut. Menurutnya, pesantren rumah yang sangat nyaman bagi pendidikan anak. Ia menambahkan bahwa ada dua institusi yang tidak boleh jebol, Pondok Pesantren dan Madrasah.

“Kalau dulu maksiat ada di pinggir sungai, tapi sekarang ada di dalam kamar dengan adanya HP, di pesantren anak akan terjaga baik,” uangkap peria yang pernah bertugas sebagai Camat di Pasean tersebut. Ke depan ia berharap santri tidak hanya menggarap bagian Agama tapi juga pada bidang ekonomi seperti yang diupayakan oleh pesantren-pesantren di Proppo.

Taujihat dan tausiyah diisi oleh KH. Kholil Muhammad, dan dai muda KH. Abd. Hamid Amjad Hasan Jauhari. Para hadirin yang menyaksikan mengikuti jalannya acara sampai pukul 22.45 WIB. Pengajian umum diparipurnai doa yang dipimpin KH. Fahrur Rosi Azis.

IRSAP adalah organisasi besar di Kecamatan Proppo, didirikan pada tahun 1996 oleh santri 4 Pesantren, yakni santri PP Mambaul Ulum Bata-Bata, PP Darul Ulum Banyuanyar, PP MISDAT UD Lenteng, PP Nurul Ittihad Billa’an, di mana pada perjalanannya mengikut sertakan pesantren-pesantren di Kecamatan Proppo.

(*)

 

Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *