Habib Ja’far: Kewajiban Suami Istri

Satu Titik Nila Rusak Susu Sebelanga

PAMEKASAN- Habib Ja’far Bin Abu Bakar Al Muhdor menekankan pentingnya pemahaman akan fungsi dan tugas pokok suami istri dalam keluarga. Hal tersebut ia sampaikan pada Pengajian Umum dan Halal Bihalal Forum Kesatuan Anak Muda Gunung Tinggi (FORKAM GT) yang dilaksanakan pada Jum’at (28/4) malam.

Menurutnya jika dipersentasikan dalam jumlah hitungan, kebanyakan penghuni neraka adalah kaum perempuan disebabkan meremehkan peran dan kebaikan suami.

“Rata-rata perempuan menghilangkan kebaikan laki-laki, seumpama ia diberi uang belanja 100 ribu ia akan berkata uang segitu dapat apa?” jelasnya dengan logat khas Madura.

Habib dengan penampilan bersahaja ini mewanti-wanti agar sebuah kesalahan kecil tidak merusak kebaikan yang dilakukan dan dibina selama satu tahun. Ia mengutip salah satu hadits Nabi yang diriwayatkan Imam Bukhori:

أُرِيتُ النَّارَ فَإِذَا أَكثَرُ أَهلِهَا النِّسَاءُ يَكفُرنَ، قِيلَ أَيَكفُرنَ بِاللهِ، قَالَ يَكفُرنَ العَشِيرَ وَيَكفُرنَ الإِحسَانَ، لَو أَحسَنتَ إِلَی إحْدَاهُنَّ الدَّهرَ ثُمَّ رَأَتْ مِنكَ شَيئًا قَالَتْ مَا رَأَيتُ مِنكَ خَيرًا قَطُّ

“Diperlihatkan kepadaku neraka, kebanyakan penduduknya perempuan yang kufur, ditanyakan apakah karena kufur kepada Allah? Beliau menjawab karena kufur pada suaminya dan mengingkari kebaikannya. Seandainya engkau berbuat baik kepada salah satu darinya sepanjang masa kemudian ia melihat sesuatu darimu (kejelekan) lalu ia berkata, aku tidak melihat kebaikan sama sekali darimu.”

Di sisi lain ia berpesan kepada kaum laki-laki agar bisa menghadapi perempuan dengan baik, mapan, lemah lembut dan tidak kasar. Perempuan yang diciptakan dari tulang rusuk yang bengkok, sudah bawaannya cerewet dan tidak perlu diladeni, diam layaknya orang bodoh. Jika diladeni tidak akan menang melawan perempuan. Diam bukan berarti kalah, akan tetapi sebagai cara untuk mengajari tanpa kekerasan. Dai dari Probolinggo ini mengutip salah satu anjuran Nabi:

اِستَوصُوا بِالنِّسَاءِ خَيرًا فَإِنَّ المَرأَةَ خُلِقَتْ مِن ضِلَعٍ، وَإِنَّ أَعوَجَ مَا فِي الضِّلَعِ أَعلَاهُ، فَاِن ذَهَبتَ تُقِيمُهُ كَسَرتَهُ، وَإِن تَرَكتَهُ لَم يَزَلْ أَعوَجَ. فَاستَوصُوا بِالنِّسَاءِ خَيرًا

“Berpesanlah kepada perempuan dengan baik, sesungguhnya perempuan diciptakan dari tulang rusuk, dan paling bengkoknya tulang rusuk bagian atasnya. Jika engkau ingin meluruskan tulang tersebut berarti engkau mematahkannya, jika engkau membiarkannya ia tetap dalam keadaan bengkok, maka berpesanlah dengan baik,” HR Bukhori

Lantas Apa Kewajibannya

Suami harus menyayangi istri. Tugas dan kewajiban yang seharusnya diemban suami dilakukan istri dengan sabar penuh tanggung jawab, seperti mencuci, memasak, dan pekerjaan lainnya. Padahal itu bukan tugas istri, ia tidak dosa bila tidak melakukannya.

“Tugas istri satu, taat. Tapi kalau suami menyuruh masak dan mencuci, istri juga wajib mentaati,” terangnya disambut gelak tawa hadirin.

(*)

Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *