MEKAH- (4/11/23) Jika anda berada di tanah suci Mekah, sayang sekali bila tidak berziarah ke pemakaman Ma’la (Jannatul Ma’lah) yang terletak di kaki bukit Al Hujun. Berbeda dengan pemakaman Baqi’ yang berada di sebelah timur pelataran Masjid Nabawi, Madinah, pemakaman Ma’la terletak di sebelah utara bekas tempat tinggal Sayyidah Khatijah, komplek Masjidil Haram, sekitar 1 km perjalanan kaki atau 3 km perjalanan berkendaraan taksi.
Pemakaman berpagar keliling tembok ini dibuka setiap hari, seperti pemakaman lainnya di Arab Saudi, pemakaman Ma’la dibuka hanya untuk peziarah lelaki dan tidak diperbolehkan untuk wanita. Peziarah hanya sekadar lewat, petugas dengan sigap melarang peziarah yang duduk-duduk dan berfoto saja. Tidak ada tanda nisan bernama di pemakaman ini, kerajaan Ibnu Saud meratakan bangunan dan kubah pemakaman dengan tanah, tinggal batu penanda, nomor deret dan nomor baris pemakaman.
Menjadi Pemakaman Keluarga Nabi
Di Jannatul Ma’lah ini bersemayam keluarga Nabi seperti Sayyidah Khatijah (istri pertama), Qasim bin Muhamad (putra), Abdullah bin Muhamad (putra), Aminah (ibu), kakek dan para leluhurnya, juga sahabat Abdullah bin Zubair.
Makam Sayyidah Khatijah yang dikelilingi pagar besi bergembok dan diratakan kubahnya
Ma’la juga menjadi peristirahatan terakhir para ulama terkemuka semisal Ibnu Hajar Al Haitami, Fudhail bin Iyadh, Sayid Muhamad bin Alawi Al Maliki juga ulama nusantara Syech Nawawi Banten, Syech Khatib Sambas, Syech Khatib Minangkabau, Syech Yasin Padang, Syech Mahfudz Tremas, dan KH. Maimun Zubair.
Makam KH Maimun Zubair
Tidak mudah bagi para ulama Nusantara untuk dikuburkan di pemakaman mulia Ma’la, setiap dua tahun sekali ada pembongkaran jasad yang tinggal tulang belulang. Menariknya di pekuburan Syech Nawawi Albantani satu petak pemakaman hanya diisi beliau sendirian, yang tidak mungkin ada pada pekuburan umum ulama Nusantara lainnya.
(*)
Sumbersari.net
Fotografer: Khairul Anam