Keluarga Pilihan
Mari tanamkan rasa cinta pada keluarga Rasulillah saw, menghormati dan mengagungkannya. Cintai karena kemuliaan nasabnya yang bersambung kepadanya, tanpa ada keraguan sedikit pun.
Wacana tes DNA yang digaung-gaungkan selama ini hanya akan mengaburkan keyakinan dan keraguan pada ajaran yang telah ditanamkan oleh para ulama salafusshalih, dan para masyaikh yang begitu hormat pada zurriyah Nabi, sebab mencintai Nabi berarti mencintai seluruh keluarga besar dan keturunannya tanpa terkecuali.
Jangan seperti kata pepatah, setitik nila rusak susu sebelanga. Jika ada sikap yang tidak dusetujui dari mereka, jangan mengikutinya sekiranya menyalahi aturan syariat dan adat kebiasaan. Di dalam hati seorang mukmin tetap harus ada rasa hormat, karena dalam diri Ahlu Bait melekat nama dan jiwa yang mulia dan agung Nabi Muhamad saw.
Dan seharusnya kita tidak terlalu jauh mengikuti polemik yang ada, ikut mengomentari dan melabeli sesuatu yang negatif jika tidak mempunyai kapasitas untuk menilai mana yang benar dan mana yang salah. orang yang tidak suka terhadap zurriyah nabi, tanggung jawabannya sangat berat.
Dengan bangganya berkata Imam Syafii rahimahullah:
يَا أٓلَ بَيتِ رسولِ اللهِ حُبُّكُمُ
فَرضٌ من اللهِ في القرأنِ اَنزَلَهُ
يَكفِيكُم مِن عَظيمِ الفَخرِ أنكُمُ
مَن لم يُصَلِّ عَلَيكم لَا صَلاةَ لهُ
Wahai kelurga rumah Rasulullah,
Mencintai kalian kewajiban dari Allah di dalam Al-Qur’an yang diturunkan.
Cukup bagi kalian kebanggaan yang agung,
Barang siapa yang tidak bershalawat kepada kalian (dalam shalat), maka shalatnya tidak ada.
Karena kilauan kemuliaannya, keluarga Nabi terus menerus disebutkan dalam shalat sesudah nama agung Nabi Muhamad saw dalam tasyahhud, sebelum penyebutan Nabi Ibrahim dan keluarganya.
(*)