Pondok Ramdhan

Madrasah Ramadhan

وفوائدُ الصيامِ كثيرةٌ من الناحيتين الروحيةِ والماديةِ

فالصومُ طاعةٌ للهِ تعالی، يثابُ عليها المؤمنُ ثوابًا مفتوحًا لا حدودَ لهُ، لأنه للهِ سبحانهُ، وكرمُ الله واسعٌ، ويُنالُ بها رضوانُ اللهِ تعالی، واستحقاقُ دخولِ الجنان من بابٍ خاصٍّ يُقالُ له الريّانُ، ويبعدُ نفسَه من عذابِ اللهِ تعالی بسببِ ما قد يرتكبه من معاصٍ، فهو كفارةٌ للذنوبِ من عامٍ لآخر، وبالطاعةِ يستقيمُ أمرُ المؤمنِ علی الحقِّ الذي شرعَه الله عزَّ وجلَّ، لأن الصومَ يحققُ التقوی التي هي إمتثالٌ للأوامرِ الإلهيةِ واجتنابُ النواهي، قال تعالی: يأيُّها الَّذِين أمنوا كُتِبَ عليكُمُ الصِّيامُ كَما كُتِبَ علی الَّذِينَ مِن قبلِكُم لَعَلَّكُم تَتَّقُونَ… البقرة ١٨٣

والصومُ مدرسةٌ خلقيةٌ كبری يتدرَّبُ فيها المؤمنُ علی خصالٍ كثيرةٍ، فهو جهادٌ للنفسِ  ومُقاومةٌ للأهواءِ ونزعاتَ الشيطانِ التي قد تلوحُ له، ويتعوّدُ به الإنسانُ خلقَ الصبرِ علی ما قد يُحرمُ منه، وعلی الأهواءِ والشدائدِ التي قد يتعرضُ لها، إذ يجدُ الطعامَ الشهيَّ يطبخُ أمامهُ، والروائحَ تهيّجُ عصاراتِ معدتهِ، والماءَ العذبَ الباردَ يترقرقُ في ناظريهِ، فيمتنع منه، منتظرًا وقتَ الإذنِ الربانيِّ بتناوُلِهِ

Faidah-faidah Puasa sangat banyak baik dari aspek ruhiyah dan materi (fisik):

Puasa menandakan ketaatan kepada Allah Swt, dengannya seorang mukmin diberikan pahala dengan pahala terbuka lebar tanpa batas, karena puasa milik Allah semata sementara kemurahanNya sangat luas. Dengan ketaatan berpuasa, seorang mendapatkan RidhaNya, berhak masuk surga dari pintu khusus bernama pintu Arrayyan, menjauhkan dirinya dari siksa Allah atas dosa yang dilakukan, ia  penebus dosa-dosa dari tahun ke tahun. Dengan taat melaksanakannya, urusan orang mukmin menjadi lurus sesuai jalur yang telah disyariatkan oleh Allah, sebab puasa bisa mengantarkn mencapai takwa, yaitu menjalankn perintah-perintahnya dan menjauhi laranga-larangannya.

Allah berfirman, “Hai orang-orang beriman, telah diwajibkan atas kalian berpuasa sebagaimana telah diwajibkan kepada orang-orang sebelum kalian agar kalian bertakwa.” Al Baqarah: 183.

Puasa merupakan madrasah bembentukan akhlak yang agung, tempat menempa dan melatih seseorang atas beberapa hal, puasa merupakan jihad memerangi nafsu, melawan keinginan-keinginan dan kecenderungan setan yang terkadang menampakkannya, dengannya seseorang bisa membiasakan sabar atas apa yang diharamkan, keinginan-keinginan dan kesimpitan yang dihadapi. Sebab terkadang ia menemukan makanan yang disuka yang dimasak di depannya, bau sedap yang menggiurkan asam lambungnya, air dingin yang mengalir dalam pandangannya, ia menjegah dari meraihnya sambil menunggu waktu yang diperbolehkan untuk menyantapnya.

Al Fiqhul Islami Wa Adillatuhu, Dr Wahbah Azzuhaili, Juz 2, Hal. 499

 

 

Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *