Pertanyaan
Dalam suatu kasus, pasangan suami istri membangun mahligai rumah tangga dengan baik, dalam perjalanannya karena suatu hal keduanya harus mengakhiri hubungan dengan talak tiga (bain). Pertanyaannya, di mana perempuan tersebut melaksanakan iddah, apakah di rumah orang tua atau di tempat suami mengingat sudah tidak ada hubungan? (Samsuri & Hasin, Panaguan)
Jawaban
Tempat pelaksanaan iddah yaitu di tempat terjadinya talak atau di tempat suami, bukan di tempat orang tua sampai selesainya iddah, baik talak merupakan talak raj’i yang bisa dirujuk, cerai mati, atau talak bain yang tidak bisa kembali. Bahkan jika perempuan tersebut hamil maka ia berhak mendapatkan nafkah.
Namun demikian harus ada penutup antara tempat lelaki dengan perempuan yang ditalak bain dan haram melihat dan bersama keduanya karena statusnya adalah ajnabiyah.
Adapun kebiasaan yang terjadi di mana perempuan yang ditalak keluar dari rumah pasangan suami istri disebutkan dalam kitab Fiqhul Islami sebagai kebiasaan yang bertentangan dengan nash.
مغني المحتاج، ج ٣، ص ٤٩٠
في سُكنی المعتدَّةِ ومُلازمتِها مَسكنَ فِراقِها (تجبُ سُكنی لمعتدةِ طلاقٍ) حائلٍ او حاملٍ (ولو بائنٌ) أي ولو وهي بائنٌ ويَستَمِرُّ سُكناها إلی انقضاءِ عِدتِها لقوله تعالی (أَسْكِنُوهُنَّ مِن حَيثُ سَكَنتُمْ) الطلاق :٦ وقولِه تعالی (لَا تُخْرِجُوْهُنَّ مِن بُيُوتِهِنَّ) الطلاق :١ أي بيوتِ أزواجِهِنَّ
الفقه الإسلامي وأدلته، ج ٧، ص ٦٢٢
ولَا عِبرةَ بِالعُرفِ القائمِ الآنَ مِن خُروجِ المُطَلَّقَةِ مِن بيتِ الزوجيةِ فهو عُرفٌ مُصادِمٌ للنصِّ القرأنِ السابقِ: لَا تُخرِجُوهُنَّ مِن بُيُوتِهِنَّ
التقريب، ٥٠
وَيَجِبُ لِلمُعتدةِ الرجعيةِ السُكنٰی والنفقةُ ويجبُ لِلبائنِ السكنٰی دُونَ النفقةِ إلا أن تكونَ حامِلا
فتح المعين، ١١٧
وتجبُ علی المُعتدَّةِ بالوفاةِ وبِطلاقٍ بائنٍ أو فسخٍ مُلازمةُ مَسكَنٍ كانت فيه عند الموتِ أو الفرقةِ