Waktu Zakat Fitrah

Lima waktu Berzakat Fitrah

1. Waktu wajib: yaitu pada akhir bagian dari bulan Ramdhan dan awal dari bulan Syawal

2. Waktu Sunnah: sesudah sholat subuh hari lebaran dan sebelum sholat hari raya

3. Waktu Makruh: sesudah shalat hari raya sampai waktu terbenam tanpa adanya uzur, menyelisihi pendapat yang kuat dalam keharamannya

4. Waktu Haram: sesudah terbenamnya matahari dan sesudahnya

5. Waktu Boleh: yaitu dimulai dari awal bulan Ramadhan dan tidak boleh sebelumnya

قَالَ رسولُ الله صلَّی اللهُ عليه وَسلَّم: زَكَاةُ الفِطرِ طُهرَةٌ لِلصَّائِمِ مِنَ اللَّغوِ وَالرَّفَثِ وَطُعمَةٌ لِلمَسَاكِينِ، مَن أَدَّاهَا قَبلَ الصَّلَاةِ فَهِيَ زَكَاةٌ مَقبُولَةٌ، وَمَن أَدَّاهَا بَعدَ الصَّلَاةِ فَهِيَ صَدَقَةٌ مِنَ الصَّدَقَاتِ. رواه أبو داود وابن ماجه

Rasulullah bersabda, “Zakat fitrah membersihkan bagi orang yang berpuasa dari kesia-siaan dan ucapan kotor, merupakan makanan bagi orang miskin, barang siapa menunaikannya sebelum sholat ‘id maka itu merupakan zakat yang diterim, dan barang siapa menunaikannya sesudah sholat maka termasuk shadaqah biasa.” HR Abu Daud dan Ibnu Majah

(*)

Imta’un Najib, Syeich Hisyam Kamil, Hal 160

Foto: Masjid Shah Faisal, Islamabad, Pakistan

 

 

Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *